About The Author

This is a sample info about the author. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis.

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

07 Agustus 2009

Rumah Mozahri Ditengarai Tempat Sembunyi Noordin M Top


oleh Prima Sp Vardhana


BAKU tembak bak sebuah adegan film Hollywood saling bersautan antara pasukan kepolisian Densus 88 Anti Teror, dengan penghuni rumah keluarga Mozahri, Jumat (7/8). Keadaan ini berlangsung sejak sore hari sekitar bakda Asar.


Rumah kediaman keluarga Mozahri (70) dikepung pasukan khusus anti teror dari Mabes Polri itu, karena di rumah yang ada di tengah persawahan di RT01/RW07 Dusun Beji Desa Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah itu ditengarahi dimanfaatkan gembong teroris Nordin M. Top sebagai tempat persembunyian.


Polisi datang ke rumah tersebut sekitar pukul 16.00 WIB dan mulai terdengar tembakan pada pukul 16.30 lebih dari 10 kali sampai magrib. Setelah polisi datang, dan akses jalan langsung ditutup.


Berdasarkan keterangan saksi warga bernama Marsono (34), tetangga Mozahri, rumah itu telah dihuni keluarga Mozahri bersama istri menantu dan 4 cucu. Keluarga Mozahri sudah tinggal di dusun itu sejak 6 tahun lalu. Menurut ia, salah seorang anak Mozahri bernama Tatak, pernah dibawa polisi pasca kejadian bom di Hotel Marriott Kuningan pertama tahun 2003. Setelah itu tak kelihatan lagi. Warga mencurigai bahwa yang menjadi target sasaran adalah Tatak.


Dalam penggrebekan itu, Tim Densus 88 berhasil mengamankan 2 tersangka teroris pada sore harinya. Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Nanan Sukarna membenarkan adanya penangkapan ini.


"Ada beberapa orang yang diamankan," ungkap Nanan Sukarna dalam keterangan melalui kontak telepon dengan beberapa wartawan di Markas Polda Jakarta. Namun, Nanan belum mengetahui identitas mereka yang berhasil diringkus."Saya belum dapat laporan. Saya belum mendapat kepastian," ujarnya saat ditanya, apakah Kapolri akan bertolak ke Temanggung malam ini untuk menyaksikan secara langsung aksi penyergapan oleh Densus 88 tersebut.


Dalam wawancara dengan SONORA FM 92 di Jakarta, Nanan menjelaskan kemungkinan Noordin M. Top sebagai salah satu teroris yang berhasil diringkus oleh Densus 88. "Kemungkinan betul," ujar Nanan singkat sebelum mematikan telepon selulernya tanpa memberikan keterangan lebih lengkap.


Tontonan Warga


Berdasarkan pantauan di lapangan, kontak tembak ini mengundang perhatian warga Dusun Beji. Setidaknya ada ratusan warga memantau jalannya penggerebekan dan kontak senjata ini dari jarak cukup dekat.


Aparat Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polisi sendiri telah melakukan pengamanan dan mensterilkan daerah sekitar rumah yang menjadi target penggerebekan. Warga hanya bisa memantau kontak senjata tersebut dalam radius sekitar 400 meter.


Aksi penggerebekan, yang berlangsung sejak Jumat petang, terus diwarnai baku tembak antara aparat antiteror Polri dan beberapa orang yang diduga sebagai kelompok teroris pimpinan Noordin M Top.


Pewarta foto Antara dari lokasi melaporkan, warga dilokalisasi dengan menggunakan "tameng hidup" aparat kepolisian yang berdiri berjajar dengan sebagian memegang kayu satu sama lain.


Dari jarak 400 meter, warga hanya bisa melihat sekilas rumah yang menjadi sasaran penggerebekan sambil sesekali mendengar letusan tembakan aparat.


Sesekali warga dapat melihat pergerakan aparat melalui sorotan lampu mobil polisi yang ditujukan ke rumah milik Mohzahri itu.


Dalam penggerebekan disertai baku tembak itu, gembong teroris yang bertanggung jawab atas sejumlah peledakan bom di Indonesia, Noordin M Top, diduga ditangkap. Namun, hingga kini, pihak Mabes Polri belum bisa memastikan tertangkapnya gembong teroris asal Malaysia tersebut. (vd/kom,ant)

0 komentar: